Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FKM UI mengembangkan Program Pengelolaan Keamanan Pangan di Pondok Pesantren untuk menurunkan angka kesakitan. Ketua Tim Pengmas FKM UI Atik Nurwahyuni mengungkapkan bahwa minat masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya ke pondok pesantren sangat meningkat saat ini. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah menjaga santri tetap sehat untuk menjamin keberlangsungan proses belajar mengajar yang efektif. “Permasalahan hampir di semua Pondok Pesantren adalah rentannya santri dari penyakit menular seperti scabies, ISPA, Gastritis, diare, muntaber, tifoid, hepatitis A, cacar, bahkan keracunan makanan. Padahal sebagian besar penyakit tadi dapat dicegah melalui pengelolaan makanan yang aman dan higienis di pondok pesantren” demikian tambahnya.
Pengelolaan makanan di Pondok Pesantren relatif unik jika dibandingkan dengan pengelolaan makanan di tempat yang lain mengingat jumlah penjamah/penyedia makanan dan konsumen (santri) yang cukup banyak. Sanitasi dan Higienitas pengelolaan makanan di pondok pesantren sangat dipengaruhi oleh perilaku dan komitmen 3 kelompok yaitu Pengurus Pondok, Pengelola Makanan, dan Santri. Penyadaran pentingnya perilaku sanitasi dan higienis di Pondok Pesantren menjadi tantangan tersendiri mengingat jumlah santri yang cukup banyak dan sudah kuatnya sistem yang berlaku di Pondok. Perlu adanya Media Edukasi yang tepat bagi ketiga kelompok tersebut.
Program pengmas dikembangkan berdasarkan kebijakan pemerintah & memanfaatkan hasil penelitian penyelenggaraan makan di Pondok
Pesantren yang kemudian akan dikonfirmasi kepada Pondok Pesantren. Program pengelolaan Keamanan Pangan ini meliputi sosilisasi Keamanan Pangan kepada penjamah makanan (yang memasak) & santri melalui media poster-poster & penyuluhan langsung; penyuluhan kesehatan kepada santri senior yang nantinya akan membuat materi dan memberikan edukasi kepada adik kelasnya; sosialisasi & pembekalan materi kepada pengurus BKSM yang berperan sebagai motor penggerak Pengelolaan Keamanan Pangan di Pondok Pesantren; serta advokasi kepada pimpinan pondok pesantren.
Upaya internalisasi program ke dalam kegiatan resmi Pondok Pesantren menjadi prioritas guna menjaga keberlangsungan dan efektifitas program. Sebagai langkah awal, program ini diselenggarakan di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 pada bulan Juni sampai November 2019.