Sabtu, 14 Desember 2019, telah dilaksanakan sidang Promosi Doktor Ilmu Ilmu Kesehatan Masyarakat atas nama Armedy Ronny Hasugian di Ruang Promosi Doktor, Gedung G, FKM UI, dengan Promotor Prof. Dr. drg. Jaslis Ilyas, MPH. Promovendus mempertahankan disertasi dengan judul “Produktivitas PNS Tenaga Kesehatan di Puskesmas Berdasarkan Riset Ketenagaan di Bidang Kesehatan 2017: Analisis Multilevel”.
Variasi waktu produktif tenaga kesehatan di indonesia menunjukkan nilai 25,82% hingga 80%. Hal ini disebabkan oleh inefisiensi akibat kegagalan adaptasi tenaga kesehatan terhadap tujuan organisasi Puskesmas. Dampaknya aktivitas kerja di Puskesmas seperti UKM dan UKP tidak produktif dan dapat menyebabkan capaian-capaian target kesehatan tidak terpenuhi. Terbukti dari laporan profil kesehatan di Indonesia dan hasil riset Balitbangkes mendapatkan tidak meratanya capian target kesehatan. Namun demikian, informasi produktivitas PNS tenaga kesehatan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya di Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota belum ada informasinya.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan produktivitas PNS tenaga kesehatan dan faktor-faktor yang berhubungan. Pada penelitian ini produktivitas dinilai berdasarkan pemanfaatan waktu kerja menjadi waktu produktif (produktivitas waktu produktif) dan pemanfaatan waktu untuk pelayanan pasien (produktivitas waktu pelayanan per pasien). Uji multilevel digunakan untuk menilai bagaimana peran Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan individu terhadap variasi produktivitas PNS tenaga kesehatan. Sampel adalah tenaga kesehatan PNS yang telah bekerja di Puskesmas sesuai dengan kriteria Riset ketenagaan di bidang kesehatan (Risnakes 2017).
Hasil penelitian mendapatkan Produktivitas PNS tenaga kesehatan berdasarkan waktu produktif sebesar 83,4% dengan produktivitas UKM adalah yang terendah dari aktivitas lainnya di Puskesmas. Sementara nilai produktivitas “waktu pelayanan per pasien” sebesar 9,84 menit per pasien, yang menunjukkan kesesuaian dengan waktu temu khususnya dokter dengan pasien. Berdasarkan hasil uji multilevel disimpulkan bahwa Puskesmas dan Dinas Kesehtan Kabupaten/Kota berperan penting terhadap produktivitas PNS tenaga kesehatan khususnya waktu produktif yang lebih menggambarkan aktivitas Puskesmas. Sementara level individu lebih berperan pada produktivitas “waktu pelayanan per pasien”.
Hasil penelitian berimplikasi pada pelayanan kesehatan diantaranya bahwa teknik uji multilevel dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah optimalisasi produktivitas di Puskesmas. Oleh karena produktivitas UKM lebih rendah dibandingkan lainnya maka diperlukan upaya mengembalikan fungsi Puskesmas yang lebih mengedepankan UKM. Selain itu, dengan kuatnya produktivitas UKM akan menguatkan juga program JKN dan PIS-PK. Implikasi lainnya adalah rasio produktivitas dapat digunakan untuk menyusun formulasi tunjangan/insentif yang lebih terukur menjadi bagian perhitungan indeks pembangunan kesehatan manusia (IPKM) dan penghitungan analisis beban kerja. Dengan menilai produktivitas maka dapat menjadi alat evaluasi dan monitoring akreditasi dan RPJMN 2020-2024.
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan kepada pemegang kebijakan baik dari Kementerian Kesehatan hingga Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk membuat pedoman bagi optimalisasi Puskesmas agar mampu meningkatkan produktivitas PNS tenaga kesehatan. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus dapat meningkatkan fungsi Puskesmas khususnya UKM. Untuk Puskesmas harus mampu meningkatkan lingkungan kerja yang sesuai dengan tujuan organisasi dan dapat diadaptasi oleh PNS tenaga kesehatan. Sementara untuk PNS tenaga kesehatan harus dapat meningkatkan kompetensi dan beradaptasi dengan tujuan Puskesmas. Untuk lembaga penelitian harus mampu mengembangkan model pengembangan Puskesmas dan mengidentifikasi permasalahan produktivitas PNS tenaga kesehatan. Sementara untuk masyarakat, akan mendapatkan informasi, meningkatkan keyakinan masyarakat terkait produktivitas PNS tenaga kesehatan di Puskesmas sehingga dapat menjadi rujukan kelayakan menggunakan Puskesmas dalam pelayanan kesehatan dan untuk profesi diharapkan dapat menghasilkan SDM yang kompeten.
Dengan hasil disertasinya, promovendus Armedy Ronny Hasugian dinyatakan sebagai Doktor dalam Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan yudisium cumlaude. Armedy menjadi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat ke 274.(WRK)