Selasa, 15 Januari 2019, dilaksanakan sidang promosi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat atas nama Saudara Laily Hanifah di Ruang Promosi Doktor, Gedung G Lantai 1, FKM UI, dengan Promotor Prof. dr. Endang L. Achadi, MPH, Dr.Ph. Promovendus mengemukakan disertasi dengan judul “Trend dan Determinan Stunting Anak Usia 6-23 Bulan di Indonesia”.
Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Salah satu aspek kesehatan adalah gizi. Masalah kurang gizi yang masih menjadi beban beberapa negara di dunia termasuk Indonesia adalah masalah anak pendek (stunting). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui trend serta determinan stunting di Indonesia pada anak usia 6-23 bulan pada tahun 1997, 2000, 2007 dan 2014 serta pengaruh retained effect akibat gangguan pertumbuhan sebelumnya yang diukur berdasarkan berat badan dan panjang lahir, terhadap kejadian stunting pada usia selanjutnya.
Penelitian ini menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) secara time series dengan desain cross sectional. Data ini dikumpulkan dari 13 provinsi di Indonesia mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Sulawesi.
Prevalensi stunting tahun 1997 sampai dengan 2014 menunjukkan sedikit penurunan yang tidak bermakna secara statistik, yaitu 42% (1997), 36% (2000), 39% (2007) dan 36% (2014). Untuk seluruh data, berat badan lahir rendah, panjang badan lahir kecil, umur bayi, jenis kelamin bayi, sanitasi lingkungan, tinggal di desa dan luar Jawa Bali, pemeriksaan kehamilan, ketiadaan buku KIA atau KMS, riwayat imunisasi, pendidikan ibu, tinggi badan ibu dan pengeluaran untuk pangan merupakan faktor yang berhubungan dengan stunting.
Faktor yang selalu berpengaruh terhadap stunting pada setiap survei adalah umur bayi dan tinggal di luar Jawa Bali. Faktor yang berpengaruh pada survei tahun 1997, 2000, dan 2014 adalah panjang badan lahir kecil, faktor yang berpengaruh pada survei tahun 2000, 2007 dan 2014 adalah jenis kelamin laki-laki dan tinggi badan ibu. Pengeluaran rumah tangga untuk pangan merupakan faktor yang berpengaruh pada tahun 1997, 2000 dan 2007. Faktor yang dominan pengaruhnya terhadap stunting adalah pengeluaran rumah tangga umtuk pangan (1997), umur bayi (2000 dan 2014) serta berat badan lahir rendah (2007).
Disimpulkan dalam hasil penelitian ini bahwa retained effect yang terjadi di dalam kandungan merupakan faktor penting terhadap terjadinya stunting pada bayi usia 6-23 bulan. Faktor sosial ekonomi masih merupakan faktor penting dalam terjadinya stunting di ke-13 provinsi, yang diindikasikan oleh selalu munculnya faktor tinggal di luar Jawa Bali di semua periode dan tetap munculnya pengaruh pengeluaran rumah tangga pada tiga survei. Disarankan agar upaya penurunan stunting dilakukan sejak bayi berada di dalam kandungan dan diprioritaskan pada kelompok miskin dan mereka yang berada di wilayah di luar Jawa Bali.
Dengan hasil disertasinya tersebut, promovendus Laily Hanifah berhasil dinyatakan sebagai Doktor dalam Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan predikat cumlaude. Laily adalah lulusan S3 IKM tahun 2019 yang ke 3, lulusan S3 IKM yang ke 196, dan lulusan S3 FKM yang ke 257.