The 3rd Faculty of Public Health UI Science Festival diselenggarakan sejalan dengan visi FKM UI yaitu menjadi pusat pengembangan ilmu, teknologi, pendidikan kesehatan masyarakat berkelas dunia yang berperan aktif dalam pengembangan profesi kesehatan masyarakat dan peningkatan status kesehatan di Indonesia dan Asia. Tahun ini FPH UI SciFes mempertemukan 156 peserta yang berasal dari 17 negara dan mengangkat tema “Public Health Challenges towards Disruptive Technology Era“.
Senin, 9 September 2019 bertempat di Aula Gedung A FKM UI, acara resmi dibuka oleh Prof. Harinaldi (Direktur Pendidikan UI). Hadir pula dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D (Dekan FKM UI), Dr. Sabarinah Prasetyo (Wadek I FKM UI ) dan Prof. Asri C. Adisasmita (Wadek II FKM UI).
Keynote speaker yang turut hadir dalam opening ceremony yaitu Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek (Menteri Kesehatan RI), Sri Mulyani Indrawati, SE, M.Sc, Ph.D (Menteri Keuangan RI) serta Prof. dr. Herawati Sudoyo, MS, Ph.D (Deputy of Fundamental Research, Eijkman Institute for Molecular Biology, Indonesia).
Prof. Nila menyebutkan dalam pidatonya bahwa Indonesia masih menghadapi beberapa masalah kesehatan seperti prevalensi TBC menjadi ketiga tertinggi di dunia, prevalensi stunting masih diatas 20% dan hanya 18% keluarga yang termasuk memenuhi kriteria 12 indikator keluarga sehat.
“Dengan memanfaatkan teknologi digital yang diintegrasikan terhadap infrastruktur maupun regulasi kesehatan, kita dapat mencegah, mempromosikan kesehatan kepada masyarakat untuk mengurangi beban pada sistem kesehatan,” tambahnya.
Kemudian dalam pidato selanjutnya, Prof. Herawati mengemukakan topik “Genomics and Health : The Changing Architecture of Science and Its Impact to Disease Management”. Prof. Hera mengatakan kita dapat mengembangkan wawasan mengenai penyakit dan kesehatan manusia dengan menggabungkan informasi dari genom, riwayat klinis, mikrobioma, dan substruktur.
Sebagai penutup, Sri Mulyani membahas mengenai bagaimana budget dapat mendukung program kesehatan dan berharap kepada para akademisi untuk dapat terus berupaya meningkatkan status kesehatan di Indonesia.
