Senin, 14 Januari 2019, dilaksanakan sidang promosi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat atas nama Saudara Irwandy di Ruang Promosi Doktor, Gedung G Lantai 1, FKM UI, dengan Promotor Prof. dr. Amal C. Sjaaf, SKM., Dr.PH. Promovendus mengemukakan disertasi dengan judul “Analisis Efisiensi Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah (Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2014-2017)”.
Di era penerapan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini, tuntutan akan pelayanan kesehatan yang lebih efisien dengan tetap memperhatikan mutu layanan menjadi kunci agar rumah sakit dapat bertahan dan tumbuh. Terlebih pada rumah sakit yang telah berstatus Badan Layanan Umum Daerah yang dituntut untuk dapat beroperasional secara efisien, efektif dan produktif. Namun sayangnya, saat ini di Indonesia belum terdapat sebuah indikator yang tepat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi rumah sakit. Selama ini Pemerintah baik Kementerian Kesehatan maupun Kementerian Keuangan hanya mengukur efisiensi dengan metode konvensional yakni BOR, AvLOS, TOI, BTO atau hanya melihat selisih antara pengeluaran dan pendapatan. Salah satu metode yang tepat dan telah digunakan pada berbagai studi diberbagai negara adalah dengan metode Data Envelopment Analysis.
Disertasi yang dipertahankan pada hari Senin, 14 Januari 2019 ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dan bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi Rumah Sakit BLUD di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2014-2017.
Penelitian menghasilkan 10 indikator yang valid untuk digunakan mengukur efisiensi RS dengan metode DEA. Indikator tersebut dihasilkan melalui berbagai tahapan penelitian mulai dari studi literatur dan kebijakan, wawancara ahli serta uji sensitifitas dan stabilitas indikator. Indikator tersebut terdiri atas indikator input (luas bangunan, Total Aset, Total Biaya Operasional dan Total Biaya Farmasi) dan indikator output (jumlah pasien, jumlah pemeriksaan laboratorium, tindakan operasi, total pendapatan operasional, Av-LOS dan TOI). Dengan menggunakan indikator tersebut dilakukan penilaian tingkat efisiensi rumah sakit dan diperoleh hasil bahwa, rata-rata skor efisiensi RS selama periode penelitian (2014-2017) sebesar 1,023 (2.3%) dan produktifitas rumah sakit tumbuh sebanyak 4% namun hasil penelitian menunjukkan dari tahun ketahun tingkat efisiensi dan produktifitas RS terus mengalami penurunan.
Hal ini memperlihatkan bahwa penerapan program JKN di Indonesia sejak 2014 hingga saat ini, telah berdampak pula pada tingkat efisiensi RS. Seringnya terjadi tunggakan pembayaran klaim BPJS Kesehatan serta besaran Tarif INA CBGs yang masih dianggap rendah menjadi masalah yang berkontribusi. Hal ini juga diperburuk dengan masih rendahnya pengetahuan dan komitmen Pemerintah Daerah tentang penerapan status BLUD di rumah sakit serta secara internal kesiapan sumber daya manusia, fasilitas maupun budaya entrepreneurship di rumah sakit daerah masih rendah. Berbagai strategi dan inovasi terkait peningkatan efisiensi rumah sakit direkomendasikan dalam penelitian ini.
Dengan hasil disertasinya tersebut, promovendus Irwandy berhasil dinyatakan sebagai Doktor dalam Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan predikat sangat memuaskan. Irwandy adalah lulusan S3 IKM tahun 2019 yang ke 1, lulusan S3 IKM yang ke 194, dan lulusan S3 FKM yang ke 255.