Pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia tidak menyurutkan geliat
akademik pada Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia (FKM UI). Pada 30 Juli 2020, program ini kembali melahirkan doktor
baru, Meriwati Mahyuddin, dosen Politeknik Kesehatan, Kemenkes Bengkulu. Meriwati
Mahyuddin berhasil mempertahankan disertasi doktor dengan judul “Pengaruh Model
Intervensi Gizi Terhadap Asupan Makanan dan Kecepatan Pertumbuhan Melalui Pemanfaatan
Ikan Lokal pada Balita di Pesisisr Kota Bengkulu”.
Masalah utama penelitian adalah pemanfaatan ikan lokal sebagai upaya mengatasi
masalah gangguan pertumbuhan balita belum optimal. Pertanyaan penelitian: (1) Apakah
model intervensi gizi (MIG) mempengaruhi perilaku ibu dalam memenuhi asupan makanan;
(2) Apakah MIG mempengaruhi pertumbuhan; dan (3) Apakah perbedaan MIG dan asupan
makanan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan. Penelitian ini berfokus pada eksplorasi dan
revitalisasi perilaku ibu dalam pemenuhan asupan melalui pemanfaatan ikan lokal di daerah
pesisir kota Bengkulu.
Dikemukakan oleh Meriwati Mahyuddin, bahwa masalah gizi 1000 hari pertama
kehidupan berdampak jangka pendek, jangka panjang, bahkan kematian dalam siklus
kehidupan manusia. Praktik pemenuhan makanan balita tidak lepas dari jenis bahan makanan.
Salah satu zat gizi yang berkontribusi adalah protein, terutama protein sumber hewani, misalnya
ikan. Mengutip hasil penelitian Mlauzi dan Mzengereza (2017), proporsi dari 80 subjek
penelitian ditemukan masalah gizi anak daerah perikanan lebih rendah yaitu 10.0%
dibandingkan daerah nonperikanan yaitu sebesar 25.5%. Di Data PSG Propinsi Bengkulu tahun
2015-2017 menunjukkan proporsi sangat pendek dan pendek 18,1%; 22,9; 29,4. Hasil PSG
Kota Bengkulu menunjukkan proporsi sangat pendek dan pendek 23,5%; 16,0%; 23,5%.
Fenomena yang sama juga terjadi di tingkat nasional.
Jenis ikan yang umum diperoleh nelayan tangkap di pesisir kota Bengkulu digolongkan
menjadi jenis ikan besar (ikan tongkol, tenggiri, tuna, bawal, layur) dan jenis ikan kecil (kapekape, senangin, teri, bleberan, kerong, macho). Jenis ikan yang diperoleh nelayan tangkap
setiap harinya tidak selalu sama, sangat tergantung cuaca, tetapi ada jenis kecil, yaitu ikan lokal
bleberan (thryssa sp) yang selalu diperoleh tetapi jarang dikonsumsi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berupa kuasi eksperimen dengan
pendekatan kualitatif sebagai eksplorasi inputnya. Model intervensi gizi berupa Edukasi-Teori,
Edu-Teori+Praktik dan kontrol sebagai pembanding pada ibu balita 12-18 bulan. Hasil
penelitian menunjukkan ada pengaruh model intervensi gizi terhadap asupan protein ikan,
asupan protein ikan lokal, dan kecepatan pertumbuhan. Model Edu-TP lebih baik dalam
meningkatkan asupan protein ikan dan kecepatan pertumbuhan dibanding kontrol maupun EduT. Ada pengaruh simultan perbedaan model intervensi gizi dan asupan protein ikan terhadap
kecepatan pertumbuhan, perbedan tertinggi pada Edu-TP vs kontrol.
Disertasi ini telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan untuk memperoleh gelar doktor pada Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat, FKM UI. Bertindak sebagai promotor dan kopromotor adalah Prof. Kusharisupeni dan Dr. Diah Mulyawati Utari. Dewan penguji
terdiri dari Prof. Ratna Djuwita sebagai ketua, dengan anggota terdiri atas Dr. Tri Krianto, Dr.
Asih Setiarini, Prof. Sri Purwaningsih, Dr. Abas Basuni Jahari, dan Dr. Cesilia Meti Dwiriani.