Rabu, 29 Juli 2020, dilaksanakan sidang terbuka calon Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat atas nama Yunita Amraeni secara virtual melalui aplikasi video telekonferensi, dengan Promotor Prof. Dr. dr. Sudijanto Kamso, SKM. Promovendus mengemukakan disertasi dengan judul “Kontribusi Otonomi Reproduksi Perempuan Terhadap Unmet Need Kontrasepsi Modern Di Indonesia: Analisis Data SDKI 2007, 2012 Dan 2017’’.
Total Fertility Rate cenderung stagnan begitupun dengan angka CPR dengan kenaikan yang tidak signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan KB yang tidak terpenuhi di Indonesia. Perlu identifikasi ketimpangan gender yang berkaitan dengan otonomi perempuan sebagai salah satu penghambat kebutuhan yang terpenuhi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi otonomi reproduksi terhadap unmet need kontrasepsi modern dan mengkaji perbedaannya berdasarkan wilayah urban dan rural.
Hasil penelitian menunjukkan kejadian unmet need kontrasepsi modern di Indonesia mengalami peningkatan selama kurun waktu sepuluh tahun. Pada tahun 2007 sebesar 9,4% kemudian meningkat di tahun 2012 menjadi 16,4% dan terus meningkat menjadi 17,4% di tahun 2017. Unmet need limiting mengalami peningkatan yang lebih besar yaitu 6,5% dibandingkan unmet need spacing sebesar 1,5% dalam kurun waktu sepuluh tahun. Peningkatan unmet need kontrasepsi modern untuk tujuan membatasi terjadi pada perempuan dengan otonomi rendah. Semakin tinggi otonomi reproduksi, maka PUS semakin rendah peluang untuk mengalami unmet need limiting baik di wilayah perkotaan maupun di wilayah pedesaan. Secara statistik, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pengaruh otonomi reproduksi terhadap unmet need kontrasepsi modern di perkotaan dan pedesaan. Namun faktor physiological cost yaitu ketakutan efek samping cenderung menjadi alasan utama penghambat penggunaan kontrasepsi pada PUS di perkotaan, sementara dominasi faktor social cost yaitu persepsi, penolakan suami atau anggota keluarga, norma sosial dan aturan agama menjadi masalah di pedesaan.
Diperlukan program KB melalui peran PLKB dengan metode pendekatan keluarga terutama pelibatan suami sebagai mitra KB melalui pendidikan sebaya dengan kelompok ayah dan pasangannya terkait isu seksualitas dan kesehatan reproduksi, kesetaraan gender, pengasuhan dan pentingnya melibatkan laki-laki dalam proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan, layanan konseling untuk laki-laki serta peningkatan partisipasi laki-laki untuk menggunakan kontrasepsi serta pendekatan sosial sehingga dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam mempertahankan hak reproduksinya.
Dengan hasil disertasinya tersebut, promovendus Yunita Amraeni berhasil dinyatakan sebagai Doktor dalam Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan predikat cum laude. Yunita Amraeni adalah lulusan S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat tahun 2020 yang ke 7 lulusan S3 IKM yang ke 217, dan lulusan S3 FKM yang ke 286